BENGKULU - Keberadaan sejarah yang menjadi simbol–simbol perekat bangsa di Provinsi Bengkulu mungkin belum banyak diketahui masyarakat luas. Untuk itu dalam kegiatan Lawatan Sejarah Nasional (Lasenas) ke-14 tahun 2017 yang diselenggarakan Direktorat Sejarah Dirjend Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Bengkulu ditunjuk sebagai tuan rumah.
“Jadi ada simbol– simbol perekat bangsa di sini, bahwa ada sebagian raja–raja terdahulu itu pernah ada kaitan dengan Bengkulu. Ini harus diajarkan, proses keindonesiaan kepada anak–anak,” jelas Direktur Sejarah Kemendikbud Triana Wulandari, kemarin (7/2) di Kantor Gubernur Bengkulu.
Ditambahkan, untuk Lasenas ke-14, tema yang diangkat yakni “Merawat Keberagaman Melalui Memori Kolektif Untuk Memperkokoh Karakter Bangsa”. Karenanya, melalui Lasenas ini akan dikemas cara belajar yang berbeda dan menarik, untuk mengajak anak – anak SMA Se-Indonesia menguak nilai–nilai sejarah perjuangan yang ada di Bengkulu.
“Dengan demikian dari diri anak – anak muncul rasa hayat sejarah, sehingga mereka akan merasa peran karakternya akan tumbuh serta mempunyai spirit dan motivasi terhadap bangsa,” tambah Triana.
Selain itu, dalam Lasenas ini nantinya para peserta juga diminta untuk membuat karya tulis ataupun film dokumenter terkait sejarah yang ada di Bengkulu yang dikenal dengan sebutan Bumi Rafflesia.
Direncanakan Lasenas ke-14 di Provinsi Bengkulu akan digelar 15 hingga 17 Mei 2017. Adapun pesertanya akan diikuti oleh lebih dari 200 orang siswa SMA seluruh Indonesia, masing–masing provinsi mengirimkan 3 orang siswa beserta guru pendamping sejarahnya, ditambah 50 orang siswa perwakilan Provinsi Bengkulu dari setiap kabupaten-kota.
Menindaklanjuti kegiatan Lasenas tersebut, Plt Kadis Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Bengkulu Ade Erlangga mengatakan, Pemda Provinsi Bengkulu menyambut baik salah satu agenda nasional ini. Dengan demikian, nama Bengkulu akan terangkat melalui situs – situs sejarahnya.
“Kita menyambut baik salah satu agenda nasional ini dan Bengkulu ditunjuk menjadi tuan rumah. Secara teknis akan kita persiapkan bersama dinas terkait lainnya,” ungkat Plt Kadis Dikbud Provinsi Bengkulu Ade Erlanggga.
Selain itu menurut Ade Erlangga, karena ini merupakan salah satu upaya dalam pembentukan karakter anak bangsa Se-Indonesia dalam mengenal sejarah Bengkulu, maka perlu juga disiapkan panduan terkait situs sejarah yang ada.
“Jadi akan kami siapkan juga buku – buku yang ada kaitannya dengan sejarah Bengkulu. Karena ini jelas akan membantu dalam pembentukan karakter penerus bangsa,” pungkasnya. (***)
Bengkulu Jadi Tuan Rumah
BENGKULU - Keberadaan sejarah yang menjadi simbol–simbol perekat bangsa di Provinsi Bengkulu mungkin belum banyak diketahui masyarakat luas. Untuk itu dalam kegiatan Lawatan Sejarah Nasional (Lasenas) ke-14 tahun 2017 yang diselenggarakan Direktorat Sejarah Dirjend Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Bengkulu ditunjuk sebagai tuan rumah.
“Jadi ada simbol– simbol perekat bangsa di sini, bahwa ada sebagian raja–raja terdahulu itu pernah ada kaitan dengan Bengkulu. Ini harus diajarkan, proses keindonesiaan kepada anak–anak,” jelas Direktur Sejarah Kemendikbud Triana Wulandari, kemarin (7/2) di Kantor Gubernur Bengkulu.
Ditambahkan, untuk Lasenas ke-14, tema yang diangkat yakni “Merawat Keberagaman Melalui Memori Kolektif Untuk Memperkokoh Karakter Bangsa”. Karenanya, melalui Lasenas ini akan dikemas cara belajar yang berbeda dan menarik, untuk mengajak anak – anak SMA Se-Indonesia menguak nilai–nilai sejarah perjuangan yang ada di Bengkulu.
“Dengan demikian dari diri anak – anak muncul rasa hayat sejarah, sehingga mereka akan merasa peran karakternya akan tumbuh serta mempunyai spirit dan motivasi terhadap bangsa,” tambah Triana.
Selain itu, dalam Lasenas ini nantinya para peserta juga diminta untuk membuat karya tulis ataupun film dokumenter terkait sejarah yang ada di Bengkulu yang dikenal dengan sebutan Bumi Rafflesia.
Direncanakan Lasenas ke-14 di Provinsi Bengkulu akan digelar 15 hingga 17 Mei 2017. Adapun pesertanya akan diikuti oleh lebih dari 200 orang siswa SMA seluruh Indonesia, masing–masing provinsi mengirimkan 3 orang siswa beserta guru pendamping sejarahnya, ditambah 50 orang siswa perwakilan Provinsi Bengkulu dari setiap kabupaten-kota.
Menindaklanjuti kegiatan Lasenas tersebut, Plt Kadis Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Bengkulu Ade Erlangga mengatakan, Pemda Provinsi Bengkulu menyambut baik salah satu agenda nasional ini. Dengan demikian, nama Bengkulu akan terangkat melalui situs – situs sejarahnya.
“Kita menyambut baik salah satu agenda nasional ini dan Bengkulu ditunjuk menjadi tuan rumah. Secara teknis akan kita persiapkan bersama dinas terkait lainnya,” ungkat Plt Kadis Dikbud Provinsi Bengkulu Ade Erlanggga.
Selain itu menurut Ade Erlangga, karena ini merupakan salah satu upaya dalam pembentukan karakter anak bangsa Se-Indonesia dalam mengenal sejarah Bengkulu, maka perlu juga disiapkan panduan terkait situs sejarah yang ada.
“Jadi akan kami siapkan juga buku – buku yang ada kaitannya dengan sejarah Bengkulu. Karena ini jelas akan membantu dalam pembentukan karakter penerus bangsa,” pungkasnya. (***)