BeritaBengkulu.id – Polemik penolakan parkir elektronik di Pasar Tradisional Modern (PTM) Kota Bengkulu semakin meruncing.
Setelah perwakilan pedagang menggelar pertemuan di kantor pemasaran PTM, kemarin (6/2), pedagang kian memanas. Karena tuntutan pedagang meminta portal parkir elektronik dibongkar tidak diakomodir, dan pihak pengelola pasar tetap akan memasang parkir dengan sistem komputerisasi tersebut.
Alhasil, para pedagang akan melakukan aksi yang lebih besar lagi, yakni dengan cara mogok berjualan pada Rabu besok (8/3), dan seluruh pedagang, jukir, hingga tukang ojek akan mendatangi kantor DPRD Kota untuk menyampaikan tuntutan tersebut agar pos parkir tersebut segera dibongkar.
“Kami kecewa dari hasil rapat tadi, karena pengelola PTM sudah tidak mengindahkan lagi apa yang kami inginkan dari pedagang maupun dari masyarakat. Mereka menolak tuntutan kami dan bersikukuh untuk mendirikan portal parkir itu,” ujar Koordinator Lapangan, Dodi usai melakukan rapat dengan pengelola PTM.
Dalam rapat tersebut sempat terjadi ketegangan, karena antara perwakilan pedagang dengan pihak pengelola mempertahankan pendapatnya masing-masing. Karena tidak mendapatkan titik temu, akhirnya dengan kecewa, pedagang ini langsung keluar pergi meninggalkan ruangan tanpa bersalaman terlebih dahulu sehingga rapat tersebut diakhiri dalam keadaan panas.
Pedagang pun langsung mengeluarkan imbauan dengan menggunakan pengeras suara kepada pedagang seluruh blok untuk mogok berjualan.
“Mulai hari ini akan mengumumkan bahwa hari Rabu besok kita tutup bersama atau mogok jualan dalam rangka penolakan parkir ini. Kita semua tidak ada yang membuka warungnya. Untuk memaksimalkan kita akan melakukan swiping, dan mengharapkan agar bisa bekerjasama,” terangnya.
Sementara itu, Managemen pengelola PTM-MegaMall, Yohanes Lee menyampaikan bahwa apapun hal yang dilakukan pedagang, pihaknya tidak akan melakukan pencabutan portal parkir yang ada di 4 titik. Sebab, penerapan parkir elektronik tersebut sudah berdasarkan saran atau rekomendasi dari Pemerintah Kota Bengkulu untuk pemaksimalan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan pihak kepolisian untuk mengantisipasi tindak kriminal.
“Dari pihak kepolisian mengimbau saya, agar PTM dan Mega Mall sistem parkirnya diperbaiki. Karena banyak curanmor dan lain-lain. Jadi, saya mengakomodir dari aparat dan pemkot. Dengan sistem komputerisasi itu bisa dikatakan hampir nol persen faktor kehilangan, dan jika pun hilang bisa klaim melalui asuransi, terlebih lagi PAD pasti meningkat,” tandas Yohanes. (***)