BeritaBengkulu.id - Untuk melengkapi penyelidikan, Brigadir K dibawa ke Mapolda Sumsel. Petugas juga membawa mobil Honda City nomor polisi BG 1488 ON sebagai barang bukti.
Brigadir K yang dikawal sejumlah anggota keluar dari Mapolres Lubuklinggau, Kamis (20/4) sekitar pukul 15.30 WIB. Tiga mobil, Pajero Sport warna putih, mobil polisi, dan Honda City, iring-iringan menuju Palembang.
Kapolres Lubuklinggau, AKBP Hajat Mabrur Bujangga membenarkan pihaknya telah mengirim Brigadir K ke Mapolda Sumsel untuk memudahkan pemeriksaan.
"Ya benar, tadi sudah kita bawa ke Palembang," ungkap Hajat.
Menurut dia, belum ada peningkatan status dan terperiksa dalam kasus ini. Pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada Polda Sumsel untuk tindak lanjut berikutnya.
"Sejauh ini masih terperiksa, belum berubah," pungkasnya.
(Baca juga: Penembakan Warga Curup, KPAID: Copot Kapolres Lubuk Linggau!)
Sebelumnya, razia kendaraan yang digelar Polres Lubuklinggau berakhir tragis. Sebabnya, salah satu anggota polisi, Brigadir K menghujani peluru tajam ke mobil Honda City yang berisi satu keluarga hanya karena menghindar dari razia tersebut. Akibat peristiwa itu, satu orang tewas dan empat lainnya termasuk bocah 3 tahun terkena tembakan.
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto menuturkan, Brigadir K tengah menjalani pemeriksaan intensif di Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Sumsel.
Dari hasil pemeriksaan, Brigadir K dianggap lalai dalam menggunakan senjata. Sebab saat peristiwa itu terjadi, Brigadir K tidak dalam posisi terancam keselamatannya.
Brigadir K Muntahkan 7 Peluru
Mobil Honda City bernomor polisi BG 1488 ON menjadi saksi bisu peristiwa penembakan satu keluarga oleh Brigadir K. Anggota Sabhara Polres Lubuklinggau itu memuntahkan timah panas di Jalan Lingkaran pada 18 April 2017 lalu.
Karena kesalahan tindakan dan pemikiran yang terlalu terburu-buru tersebut, membuat satu orang tewas di tempat dan tujuh lainnya terluka.
Bahkan, satu korban yang berumur tiga tahun mengalami luka di kepala belakang akibat senjata api. Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Agung Budi Maryoto mengungkapkan bahwa hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) diketahui bahwa keluarga tersebut ditembak sebanyak 7 kali.
"Selongsong yang ditemukan saat olah TKP ada tujuh, penembakan dilakukan menggunakan senjata dinas laras panjang SS1-V2," tutur Kapolda, Kamis (20/04/2017).
Hingga saat ini, Brigadir K sendiri masih menjalani pemeriksaan secara internal oleh Dit Propam Polda Sumsel. Seperti diketahui, korban tewas dalam peristiwa itu bernama Surini (50).
Dia tewas lantaran lima peluru menerjang paha kiri, perut sebelah kiri, dan tiga peluru merobek bagian bawah payudara sebelah kanan.
Sementara lima korban lainnya adalah Indra (35) tertembak di bagian tangan kiri hingga tembus, Gatot Sundari (29) luka tembak di bagian punggung, Novianti (31) luka tembak lengan sebelah kanan, Genta Wicaksono, bocah berusia 3 tahun terluka di kelapa di atas telinga sebelah kiri, dan Dewi Arlina (39), luka tembak di lengan sebelah kiri hingga tembus dan Galih (6) yang duduk di sebelah sopir tidak mengalami luka tembak namun trauma.
(OK)
Brigadir K & Honda City Dibawa Polda Sumsel
BeritaBengkulu.id - Untuk melengkapi penyelidikan, Brigadir K dibawa ke Mapolda Sumsel. Petugas juga membawa mobil Honda City nomor polisi BG 1488 ON sebagai barang bukti.
Brigadir K yang dikawal sejumlah anggota keluar dari Mapolres Lubuklinggau, Kamis (20/4) sekitar pukul 15.30 WIB. Tiga mobil, Pajero Sport warna putih, mobil polisi, dan Honda City, iring-iringan menuju Palembang.
Kapolres Lubuklinggau, AKBP Hajat Mabrur Bujangga membenarkan pihaknya telah mengirim Brigadir K ke Mapolda Sumsel untuk memudahkan pemeriksaan.
"Ya benar, tadi sudah kita bawa ke Palembang," ungkap Hajat.
Menurut dia, belum ada peningkatan status dan terperiksa dalam kasus ini. Pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada Polda Sumsel untuk tindak lanjut berikutnya.
"Sejauh ini masih terperiksa, belum berubah," pungkasnya.
(Baca juga: Penembakan Warga Curup, KPAID: Copot Kapolres Lubuk Linggau!)
Sebelumnya, razia kendaraan yang digelar Polres Lubuklinggau berakhir tragis. Sebabnya, salah satu anggota polisi, Brigadir K menghujani peluru tajam ke mobil Honda City yang berisi satu keluarga hanya karena menghindar dari razia tersebut. Akibat peristiwa itu, satu orang tewas dan empat lainnya termasuk bocah 3 tahun terkena tembakan.
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto menuturkan, Brigadir K tengah menjalani pemeriksaan intensif di Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Sumsel.
Dari hasil pemeriksaan, Brigadir K dianggap lalai dalam menggunakan senjata. Sebab saat peristiwa itu terjadi, Brigadir K tidak dalam posisi terancam keselamatannya.
Brigadir K Muntahkan 7 Peluru
Mobil Honda City bernomor polisi BG 1488 ON menjadi saksi bisu peristiwa penembakan satu keluarga oleh Brigadir K. Anggota Sabhara Polres Lubuklinggau itu memuntahkan timah panas di Jalan Lingkaran pada 18 April 2017 lalu.
Karena kesalahan tindakan dan pemikiran yang terlalu terburu-buru tersebut, membuat satu orang tewas di tempat dan tujuh lainnya terluka.
Bahkan, satu korban yang berumur tiga tahun mengalami luka di kepala belakang akibat senjata api. Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Agung Budi Maryoto mengungkapkan bahwa hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) diketahui bahwa keluarga tersebut ditembak sebanyak 7 kali.
"Selongsong yang ditemukan saat olah TKP ada tujuh, penembakan dilakukan menggunakan senjata dinas laras panjang SS1-V2," tutur Kapolda, Kamis (20/04/2017).
Hingga saat ini, Brigadir K sendiri masih menjalani pemeriksaan secara internal oleh Dit Propam Polda Sumsel. Seperti diketahui, korban tewas dalam peristiwa itu bernama Surini (50).
Dia tewas lantaran lima peluru menerjang paha kiri, perut sebelah kiri, dan tiga peluru merobek bagian bawah payudara sebelah kanan.
Sementara lima korban lainnya adalah Indra (35) tertembak di bagian tangan kiri hingga tembus, Gatot Sundari (29) luka tembak di bagian punggung, Novianti (31) luka tembak lengan sebelah kanan, Genta Wicaksono, bocah berusia 3 tahun terluka di kelapa di atas telinga sebelah kiri, dan Dewi Arlina (39), luka tembak di lengan sebelah kiri hingga tembus dan Galih (6) yang duduk di sebelah sopir tidak mengalami luka tembak namun trauma.
(OK)