BENGKULU - Sekretaris Partai Perindo Kabupaten Kepahiang Mus Mulyadi dan Kepala Dinas (Kadis) Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Bengkulu Tejo Suroso saling lapor ke Polres Kepahiang. 


Mus Mulyadi melaporkan Tejo Suroso terkait dugaan penganiayaan. Sedangkan Tejo Suroso melaporkan Mus Mulyadi terkait dugaan pengancaman. 


Versi Mus Mulyadi dari video pengakuannya yang viral, dia menyatakan mundur dari Tim Sukses (Timses)  Pasangan Calon Gubernur Bengkulu nomor urut 02 Rohidin Mersyah-Meriani karena mendapat penganiayaan dari Kadis PUPR Provinsi Bengkulu.


Saat dikonfirmasi wartawan, Mus Mulyadi menyatakan dugaan penganiayaan yang dialaminya terjadi, Kamis malam 3 Oktober 2024 berawal dari Tejo berkunjung ke Posko Pemenangan Rohidin-Meri (Romer) yang ada di Kabupaten Kepahiang. Tejo kemudian ngobrol dengan Tim Romer lainnya, yakni Arbi dan Iwan Badar. Selang 10 menit, Tejo pamit pulang.


"Kejadiannya tadi malam. Karena kenal dengan Tejo, kakak kasih kursi, kakak sambut baik lah. Waktu dia mau balik, berkali-kali kakak ajak salaman tapi ditepis," jelasnya.


Merasa dipermalukan, Mulyadi pun menyusul Tejo di parkiran. "Saya tanya ada masalah apa? Kita ini kawan lama, sejak 2005 kenal," ungkap Mulyadi pada Tejo.


Tanpa jawaban, Mulyadi bilang langsung ditinju oleh Tejo. "Teduduk kakak kau ni," cerita Mulyadi.


Akibat itu, ia langsung visum dan melaporkan Tejo ke Polres Kepahiang. Apabila tidak ditindak, ia akan adukan ke Polda Bengkulu.


"Saya sudah koordinasi dengan pengacara saya, Dede Freinsten," jelasnya.


Tak hanya itu, ia pun memutuskan untuk mundur dari Tim RoMer.


"Untuk apa saya bantu Romer. Anak buahnya aja ninju saya," demikian Mulyadi.


Sementara versi Tejo Suroso, dikutip dari laporannya ke Polres Kepahiang, pada Kamis 3 Oktober 2024 sekira pukul 20.00 WIB ia menghadiri acara Yasinan di Pasar Kepahiang Kecamatan Kepahiang bukan ke Posko.


Saat Yasinan selesai, Tejo pamit pulang. "Saat terlapor (Mus Mulyadi) mengejar atau menghampiri saya dan langsung mengancam dengan kata-kata Mati Kau," katanya dikutip dari laporan polisi nomor: LP/B/148/X2024/SPKT/POLRES KEPAHIANG/POLDA BENGKULU tanggal 03 Oktober 2024.


Dalam laporan disebutkan, saat itu Mus Mulyadi sambil memegang kerah baju Tejo dan mendorong Tejo. Saat Mus Mulyadi ingin memukul, Tejo langsung menghindar dan spontan memukul Mus Mulyadi.


"Setelah itu banyak warga yang datang memisahkan pelapor (Tejo) dan terlapor (Mus Mulyadi), atas kejadian tersebut pelapor merasa tidak senang dan melaporkan kejadian tersebut ke Polres Kepahiang," demikian dikutip dari laporan.


Terkait insiden tesebut, wartawan ini sudah berupaya mengonfirmasi Kadis PUPR Provinsi Bengkulu Tejo Suroso. Namun sayangnya, hingga berita ini diturunkan, wartawan belum mendapatkan jawaban dari pesan yang dikirim. (Anto Jeger)

Sekretaris Perindo Kepahiang & Kadis PUPR Provinsi Bengkulu Saling Lapor Polisi



BENGKULU - Sekretaris Partai Perindo Kabupaten Kepahiang Mus Mulyadi dan Kepala Dinas (Kadis) Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Bengkulu Tejo Suroso saling lapor ke Polres Kepahiang. 


Mus Mulyadi melaporkan Tejo Suroso terkait dugaan penganiayaan. Sedangkan Tejo Suroso melaporkan Mus Mulyadi terkait dugaan pengancaman. 


Versi Mus Mulyadi dari video pengakuannya yang viral, dia menyatakan mundur dari Tim Sukses (Timses)  Pasangan Calon Gubernur Bengkulu nomor urut 02 Rohidin Mersyah-Meriani karena mendapat penganiayaan dari Kadis PUPR Provinsi Bengkulu.


Saat dikonfirmasi wartawan, Mus Mulyadi menyatakan dugaan penganiayaan yang dialaminya terjadi, Kamis malam 3 Oktober 2024 berawal dari Tejo berkunjung ke Posko Pemenangan Rohidin-Meri (Romer) yang ada di Kabupaten Kepahiang. Tejo kemudian ngobrol dengan Tim Romer lainnya, yakni Arbi dan Iwan Badar. Selang 10 menit, Tejo pamit pulang.


"Kejadiannya tadi malam. Karena kenal dengan Tejo, kakak kasih kursi, kakak sambut baik lah. Waktu dia mau balik, berkali-kali kakak ajak salaman tapi ditepis," jelasnya.


Merasa dipermalukan, Mulyadi pun menyusul Tejo di parkiran. "Saya tanya ada masalah apa? Kita ini kawan lama, sejak 2005 kenal," ungkap Mulyadi pada Tejo.


Tanpa jawaban, Mulyadi bilang langsung ditinju oleh Tejo. "Teduduk kakak kau ni," cerita Mulyadi.


Akibat itu, ia langsung visum dan melaporkan Tejo ke Polres Kepahiang. Apabila tidak ditindak, ia akan adukan ke Polda Bengkulu.


"Saya sudah koordinasi dengan pengacara saya, Dede Freinsten," jelasnya.


Tak hanya itu, ia pun memutuskan untuk mundur dari Tim RoMer.


"Untuk apa saya bantu Romer. Anak buahnya aja ninju saya," demikian Mulyadi.


Sementara versi Tejo Suroso, dikutip dari laporannya ke Polres Kepahiang, pada Kamis 3 Oktober 2024 sekira pukul 20.00 WIB ia menghadiri acara Yasinan di Pasar Kepahiang Kecamatan Kepahiang bukan ke Posko.


Saat Yasinan selesai, Tejo pamit pulang. "Saat terlapor (Mus Mulyadi) mengejar atau menghampiri saya dan langsung mengancam dengan kata-kata Mati Kau," katanya dikutip dari laporan polisi nomor: LP/B/148/X2024/SPKT/POLRES KEPAHIANG/POLDA BENGKULU tanggal 03 Oktober 2024.


Dalam laporan disebutkan, saat itu Mus Mulyadi sambil memegang kerah baju Tejo dan mendorong Tejo. Saat Mus Mulyadi ingin memukul, Tejo langsung menghindar dan spontan memukul Mus Mulyadi.


"Setelah itu banyak warga yang datang memisahkan pelapor (Tejo) dan terlapor (Mus Mulyadi), atas kejadian tersebut pelapor merasa tidak senang dan melaporkan kejadian tersebut ke Polres Kepahiang," demikian dikutip dari laporan.


Terkait insiden tesebut, wartawan ini sudah berupaya mengonfirmasi Kadis PUPR Provinsi Bengkulu Tejo Suroso. Namun sayangnya, hingga berita ini diturunkan, wartawan belum mendapatkan jawaban dari pesan yang dikirim. (Anto Jeger)