Wednesday, 15 Oct 2025
Home
Search
Menu
Share
More
15 Oct 2025 11:46 - 3 minutes reading

MENYAMBUT BONUS DEMOGRAFI: SUDAH CUKUPKAH KUALITAS PENDIDIKAN DI BENGKULU UTARA?

Oleh : Febrian Sugiarto
(Presiden Mahasiswa Universitas Ratu Samban)

Pendidikan adalah salah satu hak bagi seluruh masyarakat Indonesia. Seluruh kalangan memiliki hak yang sama untuk dapat mengenyam pendidikan yang layak. Pendidikan merupakan salah satu faktor utama dalam menentukan kemajuan sebuah bangsa. Pendidikan adalah sebuah bekal yang harus dimiliki sebuah bangsa agar dapat bertahan dan maju ke arah yang lebih baik. Pendidikan harus mendapatkan perhatian utama, bukan hanya oleh pemerintah pusat, namun juga pemerintah daerah salah satunya Bengkulu Utara.

Bengkulu Utara merupakan kabupaten tertua dan terbesar di Provinsi Bengkulu dengan jumlah penduduk lebih dari 300 ribu jiwa. Meskipun memiliki luas dan jumlah penduduk yang besar, masih banyak sekali PR (Pekerjaan Rumah) pemerintah daerah di berbagai sektor salah satunya pendidikan. Masih terdapat banyak masalah dalam dunia pendidikan seperti jumlah siswa yang putus sekolah, fasilitas sekolah dan sebagainya. Pada saat ini, Indonesia disebut berada dalam fase bonus demografi, yang mana penduduk usia produktif lebih banyak dibandingkan usia tidak produktif.

Indonesia diperkirakan mengalami puncak bonus demografi antara tahun 2020 hingga 2035, ketika sebagian besar penduduknya berada pada usia produktif. Jika dimanfaatkan dengan baik melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia, kondisi ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Namun faktanya, bonus demografi yang disebutkan hanya terfokus pada kuantitas bukan kualitas.

Kualitas yang dimaksud adalah kualitas pendidikan dari setiap orang yang masuk dalam kriteria bonus demografi itu sendiri. Jika banyak jumlah penduduk yang termasuk dalam kriteria bonus demografi dengan keterbatasan pendidikan, tentu tidak akan dapat dimaksimalkan sesuai dengan definisi demografi itu sendiri, bahkan dapat menjadi bencana besar terhadap kondisi bangsa kedepannya.

Dalam menyambut bonus demografi, pendidikan seharusnya menjadi bekal utama seseorang, karena hal tersebut akan mempengaruhi produktifitas seseorang. Faktanya, jumlah anak yang putus sekolah dan tidak lanjut sekolah setelah lulus dari jenjang sebelumnya masih sangat tinggi.

Mengutip data resmi Kemendikdasmen yang diakses 14 Oktober 2025, tercatat 1.735 siswa di Bengkulu Utara yang tidak melanjutkan pendidikan. Hal tersebut merupakan salah satu contoh bahwa pendidikan masih memiliki catatan buruk di Bengkulu Utara. Dengan kondisi pendidikan didaerah tersebut, adalah urgent kita bersama dan terkhusus pemerintah daerah.
Kemajuan suatu daerah tentu tidak lepas dari pendidikan masyarakatnya.

Memastikan setiap anak mendapatkan pendidikan yang layak dan melanjutkan setiap jenjang pendidikan merupakan salah satu tanggung jawab dari pemerintah daerah. Melihat dari permasalahan tersebut, pemerintah daerah Bengkulu Utara harus melahirkan sebuah ide untuk menyelematkan generasi bangsa yang ada di Bengkulu Utara, bukan hanya mengadakan event-event yang dirasa belum terlalu urgent untuk diadakan.

Selain jumlah siswa yang putus sekolah dan tidak melanjutkan sekolah, masih ada PR lainnya dalam dunia pendidikan di Bengkulu Utara yaitu fasilitas sekolah dan tenaga pendidik. Sebagai contoh, berdasarkan laporan media tahun 2025, SMAN 6 Bengkulu Utara yang ada di Pulau Enggano, terdapat kekurangan signifikan dalam infrastruktur sekolah seperti ruang belajar, pagar sekolah dan kekurangan guru. Hal tersebut harus menjadi perhatian bagi pemerintah Bengkulu Utara untuk menjamin setiap sudut daerah Bengkulu Utara mendapatkan hak mereka yaitu hak pendidikan yang sama.

Pada hari ini, setiap tingkat pemerintahan daerah di seluruh Indonesia harus memiliki cara pandang yang sama mengenai pentingnya pendidikan di Indonesia, terutama dalam kondisi bangsa Indonesia yang disebut akan menyambut fase bonus demografi. Perhatian pemerintah daerah harus fokus terhadap hal-hal yang memang penting untuk menunjang kondisi bangsa dalam menyambut fase bonus demografi.

Terkhusus pemerintah daerah Bengkulu Utara, yang kami butuhkan adalah kualitas pendidikan demi menyambut masa depan Bengkulu Utara yang siap menerima tantangan sekaligus siap terhadap bonus demografi, bukan yang hanya sekedar memberi narasi dan janji setiap lima tahun sekali. Apakah Bengkulu Utara siap menyambut bonus demografi ?, kita jawab dengan nurani masing-masing dan saya menilai Bengkulu Utara masih jauh dari apa yang diharapkan dari konteks pendidikan untuk menyambut bosnus demografi.