
BENGKULU – Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, gerak cepat guna menindaklanjuti program magang nasional. Sedikitnya, ada 100 perusahaan di Provinsi Bengkulu diminta terlibat dalam program yang dicanangkan Presiden RI, Prabowo Subianto.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Bengkulu, Syarifudin usai mengundang 100 perusahaan untuk mengikuti Sosialisasi Pendaftaran Program Magang Nasional di Hotel Two K Azana pada Rabu mendatang (5/11/2025) sekitar pukul 09.00 WIB.
Menurutnya, Program magang nasional ini akan dilaksanakan dalam dua gelombang. Gelombang pertama atau Batch I diikuti 20 ribu peserta yang mulai bekerja pada 20 Oktober 2025, sementara gelombang kedua akan dibuka pada bulan November dengan target tambahan 80 ribu peserta.
Sementara, untuk Provinsi Bengkulu baru 5 perusahaan ikut serta dalam program pemagangan Batch I. “Sehingga, jumlah pemagang pada Batch I tidak akan banyak. Ada 100-150 orang yang bisa ikut dari 5 perusahaan,” kata Syarif sapaan akrabnya kepada wartawan, Rabu (29/10/2025).
Namun demikian, lanjut Syarif kondisi itu bukan menjadi halangan. Sebab, sesuai instruksi Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan untuk kembali menggelar program magang pada Batch 2 dengan melibatkan 100 perusahaan di Bengkulu.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu melalui Disnakertrans Provinsi Bengkulu, menargetkan pada Magang Nasional batch 2 sebanyak 1.500 untuk Fresh Graduate di Provinsi Bengkulu.
Para peserta akan dilakukan pendampingan dengan menghadirkan Kemenaker RI dan difasilitasi BPJS Ketenagakerjaan RI.
“Dari 100 perusahaan ini, kami targetkan bisa mendaftar atau untuk membuka lowongan magang di Provinsi Bengkulu. Dari 100 ini target kita ada 50 perusahaan yang memiliki lowongan kerja untuk magang. Kemudian, dari 50 ini masing-masing bisa menerima 30 peserta magang. Sehingga, target kita 1.500 warga Bengkulu bisa ikut program magang dan kerja,” jelas Syarif.
Lebih jauh, Syarif mengutarakan, program magang ini tidak memberatkan pihak perusahaan. Sebab, gaji para peserta magang selama 6 bulan dibiayai oleh pemerintah. Sesuai dengan Upah Minimum Provinsi (UMP).

Program ini menyasar lulusan Diploma (D1-D4) dan Sarjana (S1) atau Fresh Graduate yang lulus dalam maksimum satu tahun terakhir atau terhitung tanggal 24 Oktober tahun 2024 sampai 24 Oktober 2025.
“Mentornya difasilitasi oleh Kementerian. Jadi, dengan bekerja selama 6 bulan maka kami harapkan para peserta bisa bekerja tempat perusahaan itu sendiri,” tutup Syarif. [***]